Artikel
Dewi Sartika: Lentera Pendidikan Bumi Parahyangan [Bagian 3]
Keterbatasan bukanlah halangan, namun itu adalah tantangan dalam mencapai suatu tujuan Dewi Sartika : Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan Rumah Kepatihan Cicalengka Pemberontakan para menak di Bandung yang berakhir dengan kegagalan mengakibatkan Raden Dewi Sartika harus keluar dari sekolah pada usia 9 tahun. Raden Dewi Sartika hanya mengenyam pendidikan Read more…
Artikel
Dewi Sartika: Lentera Pendidikan Bumi Parahyangan [Bagian 4]
Hormatilah kaum wanita, karena ibu kita adalah wanita, dan merekalah asal mula cakal bakal bangsa ini (Dewi Sartika) Sakola Kautamaan Istri : Sekolah Perempuan Pertama Bumiputera Pada 1902, Dewi Sartika mendengar kabar kematian ayahnya Raden Somanagara yang itu artinya ibunya Raden Ayu Rajapermas harus kembali ke Bandung. Kemudian Dewi Read more…
Artikel
Dewi Sartika: Lentera Pendidikan Bumi Parahyangan [Bagian 5]
Perjuangan Dewi Sartika dalam mencerdaskan bangsa ini, tidak hanya cukup segenap raga dan jiwa, namun juga harta serta tahtanya Akhir Hayat Dewi Sartika Dewi Sartika banyak mengemukakan gagasannya tentang wanita dalam karangannya yang berjudul ”De Inlandsche Vrouw” (Wanita Bumiputera). Ia mengemukakan bahwa pendidikan penting untuk mendapatkan kekuatan dan Read more…
Artikel
Mengapa Dewi Sartika tidak se-populer Kartini?
Apa yang ada di benak anda ketika mendengar sebuah nama “Dewi Sartika”, akankah anda akan teringat dengan nama jalan, nama sekolah atau mungkin nama Gugus Depan Pramuka di sekolah? Lantas siapa Dewi Sartika sebenarnya? Mengapa namanya cukup populer namun tidak dengan kisahnya? Lain lagi, ketika anda mendengar kata Kartini, Read more…
Artikel
Dewi Sartika: Lentera Pendidikan Bumi Parahyangan [Bagian 1]
“istri mah dulang tinande” (istri harus mengikuti suami) “awewe mah heureut lengkah” (perempuan terbatas dalam melakukan aktivitas) Mungkin jika anda adalah seseorang yang hidup 135 tahun yang lalu, anda akan sangat akrab dengan kalimat-kalimat di atas. 135 tahun yang lalu, seorang perempuan tidaklah layak mendapatkan pendidikan. Jangankan mendapatkan pendidikan, Read more…
Artikel
Elektrokardiograf : Mengapa Detak Jantung Manusia begitu Penting?
Jantung merupakan organ vital manusia yang sangat penting. Ia akan selalu berdetak dan memompa darah. Jika ia berhenti sejenak saja, maka nyawalah taruhannya. Pada manusia normal detak jantung mencapai 60-100 denyut per menit (BPM). Maka, rata-rata jatung manusia akan berdetak sebanyak 35 juta kali dalam setahun Read more…
Artikel
Maut Hitam dan Bintang Emas yang Diduduki Tjipto
“…adalah tidak bertanggung jawab membiarkan beribu-ribu orang jatuh jadi korban pes dengan harapan wabah itu akhirnya menjadi bosan sendiri minta korban orang Jawa. Tidak. Kita tidak boleh lengah!” (Tjipto, 1924) Maut Hitam, menyebar mengikuti hembusan angin. Menikam tanpa pandang bulu. Read more…
Artikel
Terlalu Aktif dan Kritis Dapat Membuat Terancam Drop Out (DO)?
“Apakah di antara Tuan-Tuan yang hadir disini tidak ada yang lebih merah (berani) Soetomo waktu Tuan-Tuan berumur 18 tahun?”_H.F. Roll Pernahkan kalian merasa begitu sangat bersemangat ketika usia remaja menjelang dewasa? Atau pernahkah terpikirkan mengapa anak muda selalu bersemangat? Ya benar, karena pemuda adalah pemilik semangat yang menggebu-gebu dan progresif. Read more…
Artikel
Ahli Mikrobiologi yang Tajam dan Pedas Kritikannya
“Sudah seharusnya diadakan pendidikan Universitas di Hindia Belanda (Indonesia).” Ungkap salah seorang anggota Volksraad dengan mantap. Sontak ia mencuri perhatian semua orang yang berada di ruangan. “Melawan Bangsa Barat yang sudah maju, kaum muda di Hindia Belanda (Indonesia) harus melawan dengan kepandaian yang diperoleh melalui pendidikan.” Lanjutnya dengan meyakinkan. Nampaknya, Read more…