Koleksi ini bernama  Lukisan Aksi Solidaritas Pelajar STOVIA dengan nomor registrasi 0383. Saat ini berada di Ruang Pengajar STOVIA Museum Kebangkitan Nasional.

Kontributor: Zulfa Nurdina F.

Lukisan ini menggambarkan suasana ketika Direktur STOVIA H.F. Roll memberikan pembelaan dalam sebuah rapat para pengajar yang menginginkan R. Soetoemo dan teman-temannya segera dikeluarkan dari STOVIA.

Kegelisahan pengajar STOVIA tersebut dikarenakan kehadiran organisasi bentukan para pelajar yang dianggap melawan pemerintah yaitu Boedi Oetomo. Perkembangan Boedi Oetomo yang terus meluas membuat cemas para pengajar STOVIA. Mereka takut dipecat sebagai pengajar karena dinilai gagal membina anak didik. Para pengajar kemudian mengintimidasi Soetomo sebagai ketua untuk segera menghentikan kegiatan Boedi Oetomo. Apabila peringatan tidak dihiraukan, maka Soetomo akan dikeluarkan atau Drop Out (DO) dari STOVIA.

Sementara itu, rekan-rekan sesama anggota Boedi Oetomo melakukan aksi solidaritas yang dipelopori oleh Gunawan Mangoenkoesoemo, siap mengundurkan diri dari STOVIA jika Soetomo dikeluarkan. Mereka melakukan aksi solidaritas tepat di depan Ruang Pengajar STOVIA. Solidaritas semacam itulah yang menurut Kenang-kenangan Dokter Soetomo jarang ditemui lagi dalam hidupnya.

Direktur STOVIA, H.F. Roll memberikan pembelaan yang membuat para pengajar bersepakat untuk membiarkan Soetoemo dan rekan-rekannya terus belajar di STOVIA. Ia menanyakan kepada peserta rapat:

“Apakah di antara Tuan-Tuan yang hadir di sini tiada ada yang lebih merah (berani) dari Soetomo waktu Tuan-Tuan berumur 18 tahun?”

Dalam buku Kenang-kenangan Dokter Soetomo (1984: 176) Soetomo sendiri mengakui bahwa H.F. Roll adalah seorang direktur yang luas pandangan dan pemikirannya. Pembelaan dari H.F. Roll ini sangat mempengaruhi hasil rapat sehingga Soetomo tidak jadi dikeluarkan dari STOVIA.

Selain itu, para pengajar khawatir jika teman-teman Soetomo ikut keluar, maka pemerintah akan kekurangan tenaga dokter, padahal selama ini dokter-dokter lulusan STOVIA menjadi ujung tombak dalam mengatasi wabah penyakit di berbagai daerah.

Sumber:
Van der Veur, P.W (ed.). (1984). Kenang-kenangan Dokter Soetomo. Jakarta: Sinar Harapan.

Kategori: Artikel