Kontributor: Zulfa Nurdina F.
Meskipun semua pelajar STOVIA harus belajar giat dan sungguh-sungguh, namun tidak membuat mereka hanya menjadi “kutu buku” saja. Dalam asrama STOVIA sendiri, terdapat ruangan rekreasi yang cukup luas untuk duduk-duduk mengobrol dengan teman-teman yang menjadi salah satu hiburan para pelajar STOVIA. Terdapat bupet yang menyediakan aneka makanan dan minuman, namun hanya untuk para pelajar yang berduit saja.Di ruang rekreasi tersebut para pelajar bisa bermain catur, bilyar, atau hanya membaca koran dan majalah yang terikat pada meja baca (supaya tidak dibawa ke tempat tidur).
Dengan mengikuti perkumpulan atau klub yang ada di STOVIA juga menjadi salah satu kegiatan hiburan mereka, menurut memoar dari M. Hanafiah (1976: 107-108) klub tersebut antara lain sebagai berikut:
- Perkumpulan senam dan anggar
- Sepak bola
- Musik
- Langen Siswo,
- Catur dan dam
- Pencak Sumatera
- Tenis
- Musik Hawai
- Usaha rumah makan Sumatera atau Sumatraansch Commensalenhuis STOVIA (S.C.S)
- Badan Koperasi STOVIA
Klub Sepakbola
Para siswa-siswa yang bersekolah di STOVIA membentuk suatu klub yang bernama Voetbalclub STOVIA. Klub ini dibentuk atas inisiatif para siswa yang gemar berolahraga sepak bola. Dalam pertandingan antar sekolah yang setiap tahun diadakan, kesebelasan STOVIA juga turut bertanding Voetbalclub STOVIA adalah klub yang diperkuat para pemain bumiputera pertama yang mengikuti kompetisi yang pernah digelar di Batavia pada 1904. Sayangnya, pada turnamen sepak bola yang berlangsung di Batavia tersebut, prestasi klub ini masih buruk. Sepanjang turnamen mereka gagal meraih poin dengan hanya bisa mencetak satu gol saja saat melawan klub Batavia Voetbal Club (BVC).

Sumber: KITLV
Berita mengenai klub sepakbola STOVIA ini dimuat pada beberapa koran seperti Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië dan Bataviaasch Nieuwsblad. Dalam salah satu kolom tentang olahraga memuat mengenai nama-nama pengurus klub sepak bola STOVIA yang terdiri sebagai berikut: Kapten Ketua B.F. Rotty; Sekretaris Bendahara G. Soewarno; Wakil Kapten R. Samsoe; Direksi Pengawas: M. Moehadjir, M. Sigdig dan M. Kamid.

Sumber: delpher.nl
STOVIA tidak terlalu peduli dengan kompetisi, para pemain tampaknya memiliki agenda tersendiri di dalam dunia sepakbola. Pada akhir tahun 1911 STOVIA kembali ikut kompetisi sejak terakhir mengundurkan diri pada paruh kompetisi pada tahun 1907. STOVIA masuk ke Divisi 2 bersama dengan BVC-II, UNI, STOVIA, VIOS-II, OLIVEO-II dan ASVG.
Klub Catur
Klub catur STOVIA ini tampaknya merupakan salah satu klub andalan yang sering memenangkan kompetisi. Dilansir dari berita di koran Bataviaasch Nieuwsblad tahun 1918, klub catur STOVIA ini memenangkan telak sebuah kompetisi catur dengan wakil dari Bogor. Dalam berita ini juga disebutkan siapa pengganti master catur dari STOVIA bernama Aulia yang kebetulan sudah lulus dari STOVIA dan akan meninggalkan Batavia.
Dalam keterangan M. Hanafiah dijelaskan bahwa klub catur STOVIA sering kali memenangkan kompetisi catur di Batavia dan jarang sekali diklahakan oleh perkumpulan catur lain.
Pada kesempatan memperingati 10 tahun berdirinya perkumpulan catur STOVIA pada tahun 1923, diperebutkan kejuaraan antar anggota dan M. Hanafiah berhasil menjadi juara satu.

Sumber: delpher.nl
Klub Musik Hawai
Perkumpulan musik Hawai ini dua kali mendapatkan hadiah dalam perlombaan umum di “Decapark”. Bermula menjadi juara 3, setahun kemudian menjadi juara 2.
Langen Siswo
Anak-anak yang berasal dari Pulau Jawa mempunyai perkumpulan yang bernama “Langen Siswo”. Didirikan 1 Februari 1912 yang bermula dari perkumpulan seni tari Jawa, kemudian ada rumah di Jalan Kwitang untuk dijadikan tempat makan oleh para anggotanya.

Sumber: Buku Perkembangan Pendidikan Kedokteran di Weltevreden 1851-1926
Usaha rumah makan Sumatera atau Sumatraansch Commensalenhuis STOVIA (S.C.S)
Jika para pelajar yang berasal dari Jawa membuat Langen Siswo, maka pelajar dari daerah Sumatera mendirikan perkumpulan Sumatraansch Commensalenhuis STOVIA (S.C.S) pada Januari 1918. Dengan menempati rumah di Jalan Kwitang No. 24, mereka menjadikannya sebagai tempat berkumpul dan makan. Rumah tersebut juga sebagai tempat pertemuan dan mengadakan pesta besar maupun kecil sekurang-kurangnya sekali setahun sebelum libur puasa.

Sumber: Buku Perkembangan Pendidikan Kedokteran di Weltevreden 1851-1926
Badan Koperasi STOVIA
Koperasi ini bertujuan untuk dapat mengusahakan barang keperluan mulai dari pakaian, buku, sampai sepeda dengan cara pembayaran mencicil barang tersebut.Dengan mendirikan koperasi ini, maka beberapa toko terkenal di Pasar Baru saat itu bersedia memberikan kredit bagi para pelajar STOVIA.
Sebagai penutup tahun pelajaran diadakan setiap tahun diadakan pesta besar di kebon binatang (sekarang Taman Ismail Marzuki), awalnya dilaksanakan pada 1917. Semua perkumpulan mempersatukan diri dalam usaha memberikan tontonan dan hiburan kepada undangan yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, bangsa sendiri, Belanda, dan bangsa Timur yang tergolong asing di Hindia Belanda. Selama kurang lebih 3 jam penonton menyaksikan pertunjukan dari klub pelajar Langen Siswo, klub musik, klub olahraga, klub gimnastik, dan klub sandiwara.
Referensi:
De Waart, A. 2014. Perkembangan Pendidikan Kedokteran di Weltevreden: 1851—1926. Terjemahan Djoko Marihandono dan Harto Juwono. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional.
Hanafiah, M.A. 1976. 125 Tahun Pendidikan Dokter (75 Tahun Pertama). 125 Tahun Pendidikan Dokter di Indonesia 1851 – 1976. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
0 Komentar