Kongres Kebudayaan Indonesia merupakan kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Kongres kali ini menjadi tonggak penting pengelolaan kebudayaan nasional karena peran strategisnya dalam pemajuan kebudayaan, sesuai yang diamanatkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2017. Kongres yang berlangsung lima tahun sekali ini pun nantinya akan memiliki nuansa yang berbeda. Secara historis, acara kali ini sekaligus menjadi peringatan 100 tahun penyelenggaraan Kongres Kebudayaan, dari sejak pertama kali digelar pada tahun 1918 di Surakarta.
Kegiatan yang berlangsung pada 5- 9 Desember 2018 ini mengusung tema “Berkepribadian dalam Kebudayaan”. Tujuan utamanya adalah untuk menetapkan strategi kebudayaan dari tingkat provinsi ke tingkat nasional. Jika sudah ditetapkan, maka strategi kebudayaan tersebut dapat dijadikan acuan bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan-kebijakan dalam pemerintahan. Kongres Kebudayaan sendiri merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah, agar saling bersinergi dalam menangani masalah kebudayaan.
Strategi kebudayaan nasional yang telah berhasil dirumuskan kemudian diserahkan kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa untuk menghadapi kompleksitas lalu lintas budaya, kuncinya adalah menjaga peradaban sekaligus juga memberikan ruang interaksi dan toleransi di antara sesama. Dengan resminya penetapan strategi kebudayaan tersebut, kini Indonesia memiliki dasar kebijakan yang merujuk pada pemajuan kebudayaan Indonesia.
(Dokumentasi Direktorat Jenderal Kebudayaan)
Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 dibuka secara langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kebudayaan, Didik Suhardi dan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. Acara pembukaan dimeriahkan oleh pawai kebudayaan yang terdiri dari 2500 penari dari 34 provinsi di Indonesia. Para penari tersebut memakai busana tradisional khas daerahnya masing masing, serta membawakan tarian yang mewakili masing-masing provinsinya. Seluruh penari pada kegiatan ini berada di bawah arahan artistik dan koreografer Denny Malik, yang juga beberapa waktu lalu menangani koreografer penari pada event Asian Games 2018.
Sementara itu acara puncak Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 sendiri diisi dengan berbagai macam kegiatan dan hiburan. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga turut memberikan penghargaan terhadap budayawan yang memberikan kontribusi dalam melestarikan kebudayaan Indonesia.
(Foto: Dokumentasi Direktorat Jenderal Kebudayaan)
0 Komentar